Kristenisasi dapat diartikan sebagai
usaha-usaha, (gereja, badan pekabaran Injil, dan orang Kristen) untuk mengkristenkan
(bangsa-bangsa, dunia, semua orang baik yang belum Kristen maupun yang sudah
Kristen). Dan anggapan mereka mengenai orang yang belum memeluk agama Kristen
dianggap dengan sebutan Domba-Domba yang tersesat. Gereja Roma
Katolik biasanya memakai istilah missie, sedang Gereja Protestan memakai
istilah zending (Kuiper, 2003: 9). Istilah missie diartikan sebagai, Misi
berasal dari kata Latin ‘mittere’ yang berarti mengutus; maka misi adalah
perutusan (da’wah). Tugas membawa kabar gembira ini menurut mereka, harus
disampaikan kepada umat manusia dan kepada seluruh umat yang beriman,
sebagaimana yang tercantum dalam kitab mereka: ‘Maka pergilah kamu, jadikan-lah
segala bangsa muridKu, dan permandikanlah mereka atas nama Bapa dan Putera dan
Roh Kudus’ (Mt. 28, 19). Maka
setiap umat Kristen yang sehat serta giat akan menjalankan misi suci memperkenalkan
Kristus dengan perbuatan dan perkataan (Caraka, 1975: 166).
Dewasa ini banyak misi-misi, tujuan-tujuan
kelompok yang melancarkan serangan demi tercapainya keinginan mereka,
diantaranya yaitu kelompok yang mengaku dengan sebutan syiah dengan takiyahnya,
liberal dengan pemahaman liberalismenya, Kristen dengan kristenisasinya, dan
semua itu punya misi sendiri-sendiri yang akan mengubah dunia, terutama
Indonesia. Dan tidak lain yang terjadi begitu marak dikalangan masyarakat
Indonesia pada zaman globalisasi ini yaitu salah satunya kristenisasi. Dan
saking maraknya pengkristenisasian ini bersumber dari permasalahan banyak hal,
dari mulai awamnya masyarakat mengenai ilmu, lewat berkedok sumbangan,
penawaran dipelosok-pelosok desa hingga di keramaian kotapun juga tidak
terhindarkan, demi kesuksesan misi dakwah ini, menurut mereka. Dimanakah muslim
yang dulunya Berjaya, dulunya berkuasa, dulunya
banyak ini? selain itu juga orang-orang missionaries leluasa melancarkan
misinya, tanpa adanya kesadaran masyarakat mengenai dampak yang ditimbulkan
menganai kristenisasi ini. Karena para
missionaries ini tahu akan apa yang akan disampaikan nanti kepada orang yang
akan di kristenkan, dari mulai ayat-ayat mana yang nantinya akan digunakan
untuk proses pengkristenisasi, selain itu juga mereka mengajak untuk berdoa
atas nama yesus dimanapun tempatnya, tidak lain pada saat car free day, yang
dominan diisi oleh orang-orang yang cumun bermodalkan tamsya, merefrees otak
dan pokoknya untuk senang-senang semata. Dan inilah proses demi proses
kristenisasi yang begitu Nampak tanpa ada rasa takut sedikitpun. Kalau melihat
pada peristiwa dijakarta yang merka menyebarkan brosur-brosur ke rumah-rumah
orang yang sudah beragama walau itu rumah seorang muslim. Dan mereka tidak
peduli akan adanya surat keterangan pada tata cara menghormati agama lain di
negeri ini. Karena “tidak akan pernah ridho dan jangan pernah meminta ridho
mereka orang yahudi dan nashrani sebelum kamu menapaktilasi, mengikuti jejak
napak tilas mereka. Dan sungguh mengenaskan umat islam saat ini, mengikuti step by step gaya hidup
nashrani. Maka dari itu kita harus melawan misi-misi mereka demi menghindari
terjadinya gaya hidup kekristenan yang menimbulkan dampak-dampak yang tertuju
kepada kesesatan. Dengan segala kekuatan yang bisa kita perbuat sewajarnya
harus menolak dengan senantiasa berpegang teguh pada tali-tali allah swt.
“barang siapa yang menyatakan kufur kepada hukum taghut dan sekaligus berpegang
teguh pada tali allah berarti dia telah berpegang pada buhul yang kuat. Dan
ketika masyarakat beriman dan masyarakat tidak berani mengkufurkan yang taghut
berarti iman yang kita miliki baru separuh, dan bias-bisa keimanan kita bisa
terancam. Yang perlu kita waspadai adalah pengkristenisasi di Indonesia sudah
berjalan sejak seribu delapan ratusan, dimasa Fransiskus Xaverius bersama portugis dan didukung oleh belanda
tahun 1800, dari Sulawesi masuk ke sumatera kemudian masuk ke jawa. Yang
namanya kristenisasi itu masuk ketika terdapat bencana alam, kemiskinan, epidemi
atau penyakit menular, dan pemikiran-pemikiran lain yang mereka kembangkan atas
nama undang-undang atas nama kurikulum kemudian masuk kedunia pendidikan ke
sekolah-sekolah dan masuk ke pemikiran anak-anak sekolah dan terjadilah proses
kristenisasi secara halus. Maka peran islam dalam hal ini sangat penting (islam
adalah duniamu) cara pandang islam.
Jadi Kristenisasi
merupakan usaha untuk menkristenkan orang-orang yang belum Kristen maupun untuk
memantapkan kekristenan orang-orang yang sudah Kristen. Untuk tercapainya
keinginan mereka secara individual maupun universal. Metode kristenisasi
berdasarkan Injil dan diselaraskan dengan pola pikir masyarakat yang menjadi
sasaran, berita yang akan disampaikan, dan sarana-sarana kunci yang ada di
masyarakat. Dan dengan itulah menjadi motif dasar supaya semua orang mau
menerima satu-satunya jalan keselamatan tuhan menurut mereka. Padahal secara
akal tidak bias diterima secara akal seperti halnya ajaran Kristen itu trinitas
(tuhan bapa, tuhan putra atau tuhan roh kudus) seperti membingungkan karena
tuhan mereka tiga tetapi satu, satu artinya menjadi satu kepribadian,
tiga-tiganya tidak dapat disatukan, satu-satunya tidak dapat dipisahkan, karena
satu adalah tiga, tiga adalah satu, maka secara akal sungguh membingungkan.